Studi lanjut bukan sekedar asa! Cetak SDM untuk
Indonesia!!!
Yeay! Akhirnya
beasiswa LPDP resmi dibuka lagi pada 7 Februari 2017! Sebuah kesempatan emas bagi
para pemburu beasiswa untuk melanjutkan studi. Kabar buruknya, proses seleksi
LPDP 2017 bakal jadi super ketat. Bahkan Pak Eko Prasetyo, Dirut LPDP, memperkirakan
pendaftar LPDP tahun ini akan mencapai lima kali lipat dari tahun sebelumnya
(Detik Finance). Hal ini dipicu oleh pamor LPDP yang semakin semakin prestis
dan kesempatan pendaftaran hanya dibuka dua kali dalam setahun, masing-masing sekali
untuk pelamar dalam negeri dan luar negeri (sebelumnya empat kali dalam
setahun). Tahun ini LPDP berencana memberikan 5000 beasiswa dengan pendaftar
lebih dari 300.000 orang (FYI, pendaftar tahun 2016 sudah mencapai 60.000
orang). Kuota keluar negeri juga dibatasi sekitar 40%. Jadi, peluang yang ingin
melanjutkan studi abroad adalah 0.006. Semakin tertantang kan? Oleh sebab itu, bagi
kalian yang akan mendaftar beasiswa sejuta umat ini, hendaknya mempersiapkan
diri dengan matang. Bagi saya, ada beberapa point utama yang perlu diperhatikan
selama proses pendaftaran!
#1 Kalibrasi Niat
Niat merupakan
sepertiga dari usaha, begitu kata pepatah. Bagi teman-teman yang ingin mendaftar
beasiswa LPDP, coba refleksi dulu; cek niat kita, berdialoglah dalam hening,
jujurlah pada hati sanubari. Sudah luruskah niat kita? Jangan sampai kita mendaftar
LPDP hanya supaya terlihat keren, apalagi korban gaya hudup ala lagu parodinya
Awkarin Feat. Young Lex, Kuliah pun gue tetap OK! Lulusan cumlaude dari ITB!
Lanjut ambil MBA di UK! Pakai beasiswa LPDP! (Istighfar berjamaah).
Please! Beasiswa ini
dari uang rakyat! bukan sebagai pemuas nafsu gaya hidup pemuda kekinian sesaat.
Coba kita cek kembali visi besar LPDP, Menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat
regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi
Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. berat kan? Menyiapkan
pemimpin Indonesia masa depan bro! Sudah siapkah kita mengabdi buat ibu pertiwi? Melanjutkan
studi tidak hanya sekedar hura-hura, selfie pamer petualangan ke berbagai
negeri. Ini merupakan tugas mulia belajar, menggali ilmu sebanyak mungkin untuk
diaplikasikan di Indonesia di masa depan. Sebagaimana pesan Ibu Sri Mulyani
Indrawati, Menteri Keuangan RI dalam acara Welcoming Alumni LPDP 2017, “…it's time for you membayar kembali,
tidak dalam bentuk rupiah, tapi mengembangkan diri, mengambil level pendidikan
di atas rata-rata dan universitas terbaik di dunia adalah suatu kenikmatan
langka”.
#2. IQRO’! Bacalah!
Tahap
pertama sebelum kita mendaftar, mohon, bacalah! Semua informasi dasar terkait
pendaftaran LPDP sudah lengkap di website resminya. Mulai dari persyaratan, alur
proses seleksi, sampai daftar kampus tujuan, sudah dijadikan buku panduan
digital yang siap untuk diunduh dan dibaca kapan saja.
Budaya
literasi kita memang belum tinggi. Kebanyakan orang lebih suka langsung
bertanya tanpa berusaha mencari informasi dulu. Bahkan, tidak sedikit yang
masih bertanya, “Kak, persyaratan LPDP itu apa saja?” “Kak, cara daftar LPDP
itu bagaimana?” “Kak, TOEFL saya belum sampai persyaratan, bias tetap daftar
tidak?” dan pertanyaan-pertanyaan konyol lain yang notabenenya sudah tersedia
lengkap di situs resmi LPDP! Kalau tidak percaya, silahkan cek komentar-komentar
konyol di fanpage facebook LPDP.
Harapannya,
kita semua proaktif berusaha mencari informasi dasar beasiswa LPDP. Apabila ada
hal lain yang belum jelas, para awardee sampai customer service LPDP sangan
siap untuk menjawab semua pertanyaan kok. Banyak juga tulisan-tulisan di blog
dan berbagai social media tentang pengalaman mengejar beasiswa ini. Jadi tenang
saja, kita tidak akan pernah kekurangan sumber informasi selama kita mau
berusaha. Selain itu, kita juga harus proaktif membuat observasi pribadi
terkait persyaratan-persyaratannya, misal Letter of Acceptance dari
universitas tujuan. Silahkan kepoin website resminya; cari persyaratan pendaftaran
programnya, temukan timeline yang dibutuhkan selama studi, berapa lama durasi
perkuliahan, berapa skor TOEFL iBT atau IELTS yang dibutuhkan, apakah
diperlukan GRE/GMAT, bagaimana kondisi geografi dan social budaya tempatnya,
dan lain sebagainya. Setelah membuat daftar tersebut, silahkan membuat tabel
lain untuk kampus alternatif kalian. Cermati programnya, bandingkan
kualitasnya, lihat peringkatnya, dan silahkan diprioritaskan sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan kita.
Mengapa saya
menekankan untuk proaktif dalam mencari informasi? Silahkan teman-teman
bayangkan, untuk melanjutkan studi pasca sarjana baik di tingkat master maupun
doctor itu kita dituntut untuk proaktif dan berfikir super kritis. Sekedar
berbagi cerita pengalaman kuliah master di Britania Raya saja, setiap minggu
kita dituntut untuk membaca minimal tiga jurnal internasional setiap pertemuan.
Apabila dalam seminggu kita lima mata kuliah, berarti kita harus membaca 12
jurnal dan beberapa chapter buku bacaan. Oia, kita tidak hanya dituntut untuk
membaca dan memahami saja, namun juga mengkritisinya. Belum lagi tugas-tugas
essai lainnya. Masih ogah-ogahan untuk membaca? Yuk mulai dari
sekarang kita pupuk budaya literasinya.
#3. Atur Strategi
Kata Om Alexander
Graham bell “Before anything else, preparation is the key of
success”. Persiapan adalah segalanya. Tidak ada istilah keberuntungan. Karena
sejatinya, keburuntungan adalah kerja keras (persiapan) yang bertemu kesempatan.
Oleh sebab itu, Ketika niat kita sudah lurus, informasi yang dikumpulkan cukup
mumpuni, yuk segera AKSI dan MENGATUR STRATEGI!
Sekedar
cerita, awal tahun baru 2016, saya bersilaturahmi ke rumah sahabat saya awardee
LPDP yang sedang libur musim dingin dari Belanda. Dia memaparkan pengalamannya
mengejar cita untuk studi di Belanda yang penuh dengan keringat dan air mata.
Selama dua tahun, sudah tak terhitung tetes air mata yang keluar, mempersiapkan
Bahasa Inggris sampai tes IELTS berkali-kali, dan masih gagal. Belum lagi
perjuangan untuk memenuhi persyaratan LPDP lainnya. “Pejuang sejati tak kan
pernah menyerah” begitulah mottonya. Itulah yang membakar semangat saya untuk
segera mematangkan strategi LPDP untuk melanjutkan studi ke UK September 2016.
Supaya lebih jelas, berikut saya contohkan timeline saya.
Rencana di
atas adalah proposal saya kepada Tuhan untuk tahun 2016. Alhamdulillah, hasil tak
pernah mengkhianati usaha. Doa dan usaha saya diijabah oleh Allah. Walaupun,
saya juga sudah menyiapkan beberapa alternative pilihan rencana seandainya,
kemungkinan terburuk, saya gagal. Begitupun teman-teman, silahkan membuat
timeline dan alternative sesuai kebutuhan. Apabila gagal, silahkan coba lagi, karena
LPDP memberi dua kali jatah gagal tahap tes substansial. Kalaupun tetap gagal,
itu bukan akhir dunia kok, jadi jangan sampai gelap mata sampai menghalalkan
segala cara, memalsukan sertifikat Bahasa asing misalnya. Ingat ya, LPDP itu
dikelola oleh para professional di bidangnya. Jangan sampai kita menyesal
dimasukkan daftar hitam karena kecurangan sesaat. Pernah membaca
artikel-artikel tentang perjuangan para pengejar beasiswa kan? Ada yang 7
kali gagall tes IELTS, 10 kali ditolak beasiswa, dan berbagai macam drama lainnya.
itu kisah nyata, sebagai pemicu semangat kita. Amin!
#3 Konsep
3A: Appearance, Achievement, Attitude.
“I'm intrigued by the way in which physical appearance can often direct a person's life; things happen differently for a beautiful woman than for a plain one.”Penelope Lively.
Appearance:
Kata pepatah sih kita tidak boleh menghakimi sebuah buku dari sampulnya. Namun,
menjaga penampilan itu tetaplah sesuatu yang penting. Dalam proses seleksi LPDP
misalnya. Coba bayangkan kita sebagai interviewer menghadapi pendaftar dengan
pakaian yang tidak rapi, rambut acak-acakan, celana jins robek-eobek, dan bau
apek keringat. Bagaimana asumsi kita? Okay poinnya adalah konsep adil dalam berpenampilan, kemampuan
menjaga penampilan menyesuaikan situasi. Mengetahui waktunya dress up maupun
dress down. FYI, Smart appearance bukan berarti harus memakai
semua barang branded seperti mall berjalan lho ya!
Achievement:
Untuk mendaftar LPDP, kita harus punya achievement, baik yang sudah dicapai,
yang sedang dilakukan, dan yang mau dicapai di masa depan. Itu semua akan
terbaca dalam essay kita dan akan direkonfirmasi oleh interviewer. “Kak, tapi
saya ga punya penghargaan? lomba lari kelereng aja ga pernah menang, apalagi
lomba kejar gebetan?” Satu hal yang perlu teman-teman ketahui, tidak
selamanya pencapaian itu berupa piagam penghargaan atau piala emas bersilauan.
Achievement dapat berwujud aksi nyata. Bagi pelaku organisasi dan komunitas
kepemudaan, optimalkan prestasi dengan membuat perubahan nyata. Bagi peneliti, buatlah
riset yang bermanfaat dan aplikatif! Bagi pecinta kegiatan kerelawananan,
silahkan optimalkan aksi sosialmu! Tidak hanya berlaga seperti pahlawan di
social media doang. Intinya, definisi achievement setiap orang berbeda.
Manfaatkan passionmu disana!
Attitude: Kecerdasan
dalam bersikap dan menunjukkan moral yang baik merupakan kuncinya. Sepintar
apapun kita kalau attitude NOL, maka bukanlah apa-apa. LPDP akan berinvestasi
kepada pemimpin Indonesia masa depan yang punya attitude baik. Karena tidak
semua orang dengan tingkat pendidikan tinggi berbanding lurus dengan tingkat
moral. Sebagaimana kata pepatah, “two things define you: Your patience when you
have nothing, and your attitude when you have everything”.
#4 Ikhlas & Doa
Bab ikhlas
merupakan bagian paling sulit. Setelah kita melaksanakan semua poin di atas,
hal terakhir adalah ikhlas, menerima apapun hasilnya. Ikhas memang mudah
diucapkan, namun sangat sulit diaplikasikan. Tidak sedikit kisah depresi dan
kecewa yang mendalam karena kegagalan dalam mengejar beasiswa. Usaha terakhir
yang dapat kita lakukan tinggal doa. Orang tua, bapak ibu guru, dosen, pemuka
agama, minta maaflah atas kesalahan baik sengaja maupun tidak, dan mintalah
mereka ikut mendoakan hasil terbaik untuk kita. Karena kita tidak tahu, dari
mulut siapa doa kita dikabulkanl! Perbanyak amal jariyah, shodaqoh, dan berbagi
kepada orang yang membutuhkan. Dekatkan diri pada Sang Pencipta. Pendekatan
yang terakhir memang lebih ke arah spiritual dan emosional.
Jaga
semangat untuk teman-teman yang sedang berjuang mengejar mimpi. Apabila butuh
diskusi dan feedback, silahkan mengirimkan pesan ke hanifazhar@live.com. Semoga
tulisannya bermanfaat. Jabat erat dari Glasgow, UK
Hanif Azhar
MSc Student-
Creative Industry & Cultural Policy, University of Glasgow
Awardee LPDP
PK-71 2016
Comments
Post a Comment